Rabu, 19 Januari 2011

SISTEM PERKEMIHAN


Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan



Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Susunan Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.
Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
Fascia Renalis terdiri dari:
Fascia renalis terdiri dari a) fascia (fascia renalis), b) Jaringan lemak peri renal, dan c) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar ginjal
Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
Proses pembentukan urin
Tahap pembentukan urin

1. Proses Filtrasi ,di glomerulus
terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Dinding kandung kemih terdiri dari:
1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.
Urin (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020.
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:
1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
6. Hormon.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2. adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari “latih”. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI (normal: tidak nyeri).
.
Ciri-Ciri Urin Normal
1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
3. Baunya tajam.
4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.

 
Anatomi Tubuh Manusia
CD - Rom Edukasi Anatomi Tubuh Manusia diracik menggunakan Macromedia Flash,
berbahan dasar dari manca dan dibumbui bahan-bahan lokal menghasilkan sumber
belajar dengan cita rasa lokal.
Dipoles dalam format interaktif yang menarik disertai image organ-organ tubuh manusia dengan penjelasan menjadikan Cd-Rom Edukasi Anatomi Tubuh Manusia sangat cocok digunakan oleh pelajar maupun pengajar sebagai sumber belajar alternatif dan untuk presentasi.
Cd- Rom Edukasi Anatomi Tubuh Manusia disusun kedalam 10 bagian sistem tubuh,
yaitu:
1. Sistem Kerangka
Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama
lainnya saling berhubungan, terdiri dari:
 
Tulang kepala: 8 buah
Tulang kerangka dada: 25 buah
Tulang wajah: 14 buah
Tulang belakang dan pinggul: 26 buah
Tulang telinga dalam: 6 buah
Tulang lengan: 64 buah
Tulang lidah: 1 buah Tulang kaki: 62 buah
Fungsi kerangka antara lain:
menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
tempat melekatnya otot-otot
untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah
Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan
ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya
terbuka.
Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang melengkung berupa huruf S, dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper berbentuk segi tiga. (gambar di samping bagian dari sebuah animasi still image)



Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari (1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.

Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.
Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan tengah (medulla). Bagian cortexmenghasilkan hormon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan. Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.
Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan honnon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn darah. Gangguan produksi honnon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus.



1. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia terdiri dari :
Peredaran darah Kecil
Melalui :
Ventrikel kanan  Arteri pulmonalis  Paru - paru  Vena pulmonalis 
Atrium kiri.
Atau :
Jantung  Paru-paru Jantung

Peredaran darah Besar
Melalui :
Ventrikel kiri  Aorta  Arteri  Arteriola  Kapiler  Venula  Vena 
Vena cava superior dan vena cava inferior  Atrium kanan.
Atau :
Jantung  Seluruh tubuh  Jantung
2. Sistem Ekskresi (Pengeluaran)
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa
hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.
Kolesterol
Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak
langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran
lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersamasama
di dalam urin. (http://id.wordpress.com)
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
(http://www.cdc.eng.ui.ac.id)
c. Kulit
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita
sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama
karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan
langsung dengan lingkungan sekitar.
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut :
- Mengeluarkan keringat.
- Pelindung tubuh.
- Menyimpan kelebihan lemak.
- Mengatur suhu tubuh.
- Tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar
matahari yang mengandung ultraviolet.
(http://id.wordpress.com)
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari selsel
mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum
tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke
arah luar.
· Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
· Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
· Stratum granulosum, mengandung pigmen
· Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini
adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula
sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut
berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui
saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori.
Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar
minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut
agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari
makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut
terdapat otot penegak rambut.
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan, dan menahan panas tubuh. (http://www.geocities.com)
d. Ginjal
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti
kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang.
Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur
ginjal terdiri dari : kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga
ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi
sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan
saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh
Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
(http://jis.blogspot.com)
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816
– 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih
yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama
Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang
mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi
oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo
Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme
dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3),
ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine
mengandung glukosa. (http://www.geocities.com)
Ginjal memiliki beragam fungsi, yaitu :
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh.
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan.
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus ginjal.
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia.
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan
sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang.
(http://id.wordpress.com)
Kolesterol

Sistem Sirkulasi Darah

Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang
mengatur dan mengalirkan darah di dalam tubuh. Dikatakan
tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada
di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi,
pembuluh balik, kapiler atau rongga (= sinus) di organ tertentu.
Sistem ini perlu dibedakan dengan sistem aliran getah bening
yang merupakan aliran terbuka.
Getah bening (=lymph)terdapat di sela-selasel di seluruh tubuh,
lalu mengalir masuk ke dalam pembuluh getah bening. Di tempattemp
at tertentu pembuluh getah bening ini bermuara pada
kelenjar getah bening (= lymph node), dan setelah itu melanjutkan
diri menuju muaranya masing-masing. Untuk seperempat tubuh
bagian kanan atas cairan itu pada akhirnya memasuki pembuluh
darah balik tanpa saluran khusus. Untuk tiga perempat bagian
tubuh yang lain cairan lymph dialirkan melalui pembuluh khusus
yang dinamakan ductus thoracicus yang juga berakhir pada
pembuluh darah balik di sekitar ptmdak kin.

Cairan lymph mengandtmg banyak sel darah putih limfosit
dan monosit yang sebagian diproduksi di kelenjar getah bening
yang dilaluinya.
Sistem aliran lymph ini, karena berhubtmgan langstmg dengan
sel-seltubuh, dapat membawa serta sel-selyang tak diingini. Bakteri
yang menginfeksi kulit kaki, misalny~ dapat dialirkan sehingga
menimbulkan infeksi di kelenjar getah bening di lipat paha
(= lymphadenitis), dan melalui sistem ini pula dapat dialirkan sel
kanker ke bagian tubuh lain. ltu sebabnya pada penderita kanker
selalu dieari kemungkinan penjalaran sel ke kelenjar sekitarnya.
Pada kasus lain parasit filaria dapat menyumbat pembuluh lymph
sehingga menimbulkan penyakit elephantiasis atau 'kaki gajah'.
Yang dimaksud dengan darah adalah plasma (= eairan darah)
beserta butir-butir (a) eritrosit (=darah merah), (b) lekosit, limfosit,
monosit (= darah putih), dan (e) trombosit. Serum adalah eairan
yang didapat jika darah dibiarkan membeku, merupakan plasma
yang telah kehilangan fibrinogen (= unsur pembeku darah).
Serum juga merupakan bagian darah yang mengandung zat
anti (= antibody) terhadap maeam-maeam raeun (= toxin) yang
dikeluarkan bakteri atau virus. Oleh karena itu, imunisasi melalui
suntikan biasanya dilakukan dengan penyuntikan suatu zat yang
dinamakan 'antiserum'. Antiserum ini sebenarnya adalah serum
yang diambil dari makhluk lain yang sengaja disuntikkan suatu
bakteri atau virus sehingga memproduksi zat anti yang tersimpan
di dalam sennnnya. Dengan kemajuan teknologi antiserum ini
dapat diganti dengan materi lain melalui rekayasa genetik.
Aliran darah bayi dalam kandungan berbeda dengan manusia
yang sudah dilahirkan. Selama dalam kandungan ibu, sebagian
darah bayi dialirkan melalui pembuluh nadi di tali ari (= umbilicus)
menuju placenta. Di sana darah akan melepas sisa pembakaran
melalui proses penyerapan oleh darah ibu dan mengambil oksigen
serta makanan yang berasal dari darah ibu.
Dari placenta darah dialirkan melalui pembuluh balik tali ari
(= vena umbilicalis) ke hati untuk diolah, tetapi karena hati belum
berfungsi dan kandungan makanan sudah selesai diolah oleh
hati ibu, darah langsung dialirkan ke serambi kanan jantung.
Sebagian darah dialirkan ke bilik kanan dan ke pam-pam, tetapi
sebagian besar dialirkan ke serambi kin melalui sebuah lubang.
L~mr Mamm ~fflf'lim~~III~i~ II
tersebut dan pada keadaan normal akan segera menutup setelah
bayi dilahirkan. Kegagalan menutup lubang ini merupakan salah
satu kelainan 1antung bocor' pada anak-anak.
Sebagian darah yang dialirkan ke pam-pam akan dialirkan
ke pembuluh nadi utama yang mulaimenurun (=aortadescendens)
melalui saluran bemama ductus Botalli karena pam-pam belum
berfungsi. Saluran ini juga harus menutup setelah lahir dan kegagalannya
merupakan kemungkinan lain dari penyebab jantung
bocor. Masih ada beberapa kelainan akibat kegagalan pertumbuhan
yang dapat menyebabkan gejala 1antung bocor', tetapi
tidak dibicarakan di sini.
Karena darah yang dialirkan lewat saluran ini berasal dari bilik
kanan jantung, darah yang dialirkan ke tubuh itu sudah tercampur
dengan sisa pembakaran tubuh yang akan diangkut ke placenta.
Dengan demikian, darah paling bersih atau paling baik dialirkan
terutama ke otak bayi dalam kandungan:
Menurut penelitian, seorang ibu akan selalu diambil zat makanannya
oleh bayi dalam kandungan yang hidup seperti parasit.
Bayi bam akan kekurangan makan untuk tumbuh jika ibu sudah
benar-benar sangat kekurangan makan. Dengan kata lain, dalam
kesusahan pun seorang ibu selalu mengorbankan diri untuk
kepentingan anak yang dikandungnya.
Setelah dilahirkan, sistem sirkulasi darah mulai tertutup. Tentu
saja proses penutupan lubang-Iubang yang disebut di atas tidak
teIjadi lengkap dalam seketika, tetapi dalam waktu yang tidak
terlalu lama juga. Kasus cacat bawaan jantung menurut statistik
(Amerika, 1973)berkisar sekitar 6 kasus pada 1000kelahiran hidup
dan 2%dari bayi yang meninggal sebelum dilahirkan.
Jantung manusia terdapat di dalam rongga dada (= thorax),
terbaring miring di atas sekat rongga badan (= diafragma) dalam
keadaan terbungkus oleh selaput yang dinamakan perikardium
(=pericardium). Bagian jantung yang terbaring di atas diafragma
adalah bilik kanan, sedangkan bilik kiri terdapat di bagian atasnya.
Pembuluh balik dari perut (= inferior vena cava) segera bermuara
pada serambi kanan setelah ia mencapai rongga dada bersama
dengan pembuluh balik besar yang datang membawa darah dari
kepala, leher, dan anggota gerak atas (= superior vena cava).
Perikardium yang menutup jantung terdiri dari dua lapisan,
yang dalam melekat pada otot jantung disebut pericardium viscerale
dan yang luar pericardium parietale. Pericardium parietale mempunyai
persarafan sadar sehingga pada keadaan terkena radang
penderita akan merasa sakit di dada. Rasa nyeri ini biasanya bersnat
menusuk dan tidak sama dengan nyeri dada akibat gangguan
pembuluh koroner yang disertai sesak napas.
Pada anak kecil, melalui foto rontgen dapat terlihat ukuran
jantung mencapai separuh lebar dada atau sedikit lebih. Ukuran
itu, dengan memperhatikan gejala atau keluhan penyakit, masih
dapat dinilai normal. Akan tetapi, gambaran yang serupa Qebih
dari setengah lebar dada) pada orang dewasa selalu dinilai tidak
normal.
Darah yang telah mencapai serambi kanan dialirkan ke bilik
kanan (= right ventricle) melalui katup berdaun tiga (= tricusPidal
valve). Bilik kanan jantung mempunyai dinding yang relatif lebih
tipis dibanding bilik kiri karena darah yang dipompa dari sini
lebih kecil tekanannya. Darah tersebut dipompa melewati katup
lain yang juga berdaun tiga (= semi-lunar valve) ke pembuluh
nadi pam (=pulmonal artery).
Bilik kanan dan bilik kiri jantung dipisahkan oleh sekat (= interventricularseptum)
yang terdiri dari bagian yang berbentuk membran
dan bagian yang berupa otot Pada sekat ini dapat teIjadi kegagalan
penyatuan kedua bagian itu sehingga meninggalkan cacat
lahir berupa ventricular septal defect (= VSD). VSD ini relatif
kurang berbahaya, tetapi dengan peljalanan usia penderita dapat
akibat adanya lubang itu bilik kanan harus memompa lebih kuat
dari biasa.
Setelah melalui beberapa tingkat percabangan, pembuluh
darah pam itu menjadi arteriole dan kapiler. Pembuluh kapiler
terletak menempel pada alveoluspam dan melakukan pertukaran
gas. Gas C02 dikeluarkan ke pam-pam dan 02 diserap masuk
ke dalam darah diikat dalam haemoglobin. Selanjutnya, darah
dialirkan melalui pembuluh balik pam-pam ke serambi kiri (=
left atrium).
Jantung kiri menerima darah bersih yang rendah kadar C02'
tetapi kaya 02 dan kaya bahan makanan dari pembuluh balik
pam (=pulmonal vein)yang bermuara di serambi kin (=left atrium).
Dari sana darah dialirkan melalui katup berdaun dua (= katup
mitral) ke bilik kiri (= left ventricle). hri salah satu katup yang
sering mengalami penebalan sehingga menimbulkan kebocoran
atau sulit membuka pada penderita rematik jantung. Pada
penderita ini bisa teljadi penebalan sehingga katup sukar bergerak.
sempuma (= mitral stenosis atau mitral insufficiency). Kejadian
itu pada katup tricuspidallebih sedikit
Oleh bilik kiri darah dipompa keluar melalui pembuluh nadi
utama (= aorta) melalui katup berdaun tiga (= semilunar aortic
valve).Jantung memompa darah dengan frekuensi sesuai dengan
denyut nadi. Segera setelah bilik kin memompa sehingga volumenya
mengecil, teljadi proses relaksasi yang mengembalikan volume
bilik itu ke ukuran semula. Pada proses terakhir inilah teljadi
pemasukan darah dari serambi kiri yang seakan terse dot masuk
bilik kiri. Bersamaan dengan itu, darah yang dipompa ke pembuluh
nadi juga akan membalik karena kehilangan tenaga pendorong.
Pada saat itu sebagian darah akan masuk ke pangkal
a.coronariayang beljwnlah dua di pangkal aorta.
56
A.coronariaterdiri dari arteri sebelah kiri dan kanan, masingmasing
dapat ditemukan di dekat bagian sekat pemisah bilik
jantung kiri-kanan. Pembuluh kiri terletak di sebelah depan dan
yang kanan di permukaan belakang dekat sekat rongga badan
(= diafragma).
Seperti arteri di otak dan berbeda dengan pembuluh nadi yang
lain, a.coronaria adalah pembuluh darah yang setiap cabangnya
tak mempunyai hubungan dengan cabang yang lain. Oleh karena
itu, jika salah satu cabang tersumbat maka bagian yang diurusnya
tidak akan menerima darah dari cabang lain. Sebagai akibatnya,
penyumbatan pada salah satu cabang a.coronaria dapat menyebabkan
matinya otot jantung yang diurusnya. Sebagai akibatnya,
jantung akan rusak atau mengalami kebocoran karena bagian
yang rusak pecah. Penderitanya akan meninggal dengan diagnosis
yang sehari-hari dikenal sebagai 'mati karena serangan jantung'
(= cardiac sudden death).
Penyumbatan a.coronariaini dapat diperiksa dengan kateter
yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah lewat a.femoralis
(= pembuluh nadi paha) di pangkal paha. Pembuluh darah yang
menyempit dan berisiko untuk tersumbat dapat dilebarkan
dengan 'balooning' atau diganti dengan pembuluh darah lain
yang diambil dari tubuh bagian lain (= transplantasi).
Pada penderita dengan penyempitan yang sangat ringan sering
didapatkan gejala yang dinamakan angina pectoris. Penderita
merasa sakit dada dan sesak napas sesudah melakukan suatu
olahraga atau lelah karena betjalan cukup jauh. Gejala ini dapat
diatasi dengan tablet Cedocard atau obat lain yang sejenis yang
diletakkan di bawah lidah, atau cukup dengan istirahat tanpa obat
Proses pemompaan darah menghasilkan tekanan darah
sistolik yang biasanya berkisar pada 100-120 mmHg; dan proses
membaliknya darah dan menutupnya katup aorta menimbulkan
gambaran tekanan diastolik yang biasanya berkisar antara 70-80 nnnHg. Perlu diperhatikan bahwa tekanan ini tidak hams mudak
D~~! ! I~~~i, I~' i ~~I~.~! ;III!II
140 mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih sudah
dianggap perlu mendapat pengobatan. Yang bersangkutan sudah
mulaimasukkategoripengidap penyakitdarah tinggi(=hypertenst).
Pada pemeriksaan dengan stetoskop seorang dokter menilai
bunyi jantung yang ditimbulkan oleh akibat pemompaan dan
penutupan katup. Katup yang tidak menutup sempurna akan
menimbulkan suara khas.
Frekuensi pemompaan ditentukan oleh denyut jantung yang
diatur oleh jantung sendiri. Pengaturan itu dilaksanakan melalui
suatu nodus di dinding serambi kanan, sino-auricular atau SAnode,
dan sebuah lagi antara serambi dan bilik di garis tengah,
atrio-ventricularatau AV-node. Saraf yang mengatur jantung berasal
dari batang otak. ltu sebabnya kerusakan batang otak dapat
mematikan penderitanya karena menyebabkan kerusakan pusat
jantung. Rangsanganditeruskanmelalui sarafvagus (=vagusnerve)
yang berposisi di bagian sisi leher menuju dada. Saraf ini merangsang
SA-node, lalu diteruskan melalui dinding serambi kirikanan
menuju AV-node utuk selanjutnya diteruskan ke sistem
listrik jantung pada 'bundle of His' dan sel-selpenerus listrik yang
terdapat di sekat pemisah bilik kiri kanan. Setelah, itu seluruh
otot jantung dipenuhi impuls listrik dan berkontraksi. Prinsip
dasar aliran listrik ini dipergunakan sebagai prinsip pemeriksaan
jantung dengan EKG (= elektrokardiografi).
Memperhatikan posisi saraf vagus, seseorang hams berhatihati
tidak sembarang memukulleher orang lain karena pemukulan
itu dapat merangsang saraf itu dan akibatnya jantung akan
berhenti mendadak (= cardiac arrest).Pada keadaan demikian,
penderita mungkin bisa tertolong dengan menggunakan electroshockdengan
voltase sekitar 200-400 volts.
Karena kemampuan SA-node dan AV-node untuk menghadirkan
aliran listrik sendiri, kadang-kadang oleh ulah salah
satu daripadanya teIjadi denyut jantung yang tidak nonnal.
Pada keadaan nonnal denyut jantung berkisar pada 60-80
denyut per menit. Para olahragawan biasanya mempunyai denyut
yang rendah, tetapi bila kurang dari 60 denyut per menit dianggap
kurang nonnal (= bradycardia).
Denyut nadi bisa menjadi cepat karena macam-macam sebab,
tetapi jarang sekali ada penyebab yang bisa menurunkan denyut
jantung. Ketegangan emosi, kelelahan, kurang tidur, dan sebab
lain dapat mempercepat denyut nadi sehingga harus berhati-hati
mengatakan denyut nadi yang cepat sebagai keadaan yang tidak
nonnal. Frekuensi denyut jantung yang menetap melebihi 100
denyut per menit bias a dianggap tidak nonnal, dinamakan
takikardia (= tachycardia).
Kadang-kadang ditemukan jantung yang ritme kontraksi atau
denyutnya tidak rata setiap saat. Yang bersangkutan kadangkadang
merasa jantungnya secara periodik seperti berdegup kuat
dan nonnal di waktu lain. Kelainan ini mungkin disebabkan
gangguanyang teIjadipada SA-nodeatauAV-node (= extra-systole,
arrhythmia); tetapi bisa juga disebabkan oleh minum kopi atau
obat perangsang yang terlalu kuat. Obat asma bisa juga menimbulkan
gejala ini.Jika gejala itu berlangsung terns dan sering,
sebaiknya penderita memeriksakan dirinya dengan teliti.
Kadang-kadang denyut atau kontraksi jantung hanya
berbentuk getaran saja (=fibrilasz) yang tidak bisa mengalirkan
darah dengan sempurna.
Setelah mencapai aorta, darah akan dialirkan ke seluruh bagian
tubuh. Yang paling banyak membutuhkan darah dalam waktu
singkat adalah otak dan ginjal. Dalam satu menit sekitar 20%darah
mengalir di masing-masing organ itu. Otak karena membutuhkan
oksigen dan ginjal karena berfungsi untuk membersihkan darah
Istilah 'arteri' digunakan untuk pembuluh darah yang mengantar
darah menjauhi jantung dan 'vena' untuk pembuluh yang
membawa darah kembali ke jantung. Istilah ini tidak mempunyai
hubungan dengan kualitas dan komposisi darah.
Darah yang mengalir akan mencapai usus. Usus halus yang
menerima penyerapan makanan mempunyai panjang sekitar 4-
6 meter dan seluruh bagian itu harns dialiri darah yang akan
menerima zat makanan. Darah yang sudah terisi zat makanan
selanjutnya dialirkan ke hati melalui vena porta (= portal vein)
untuk diolah lebih lanjut. Bahan makanan berupa lemak diserap
dan diteruskan ke pembuluh chyle yang berhubungan dengan
darah setelah melalui thoracic duct.
Selain venaporta yang menuju hati, ada lagi a.hepatica(= hepatic
artery) yang mengurus kebutuhan hati. Di dalam jaringan hati
darah dari kedua pembuluh bercampur di rongga yang ada (=
sinusoid). Zat makanan mengalami metabolisme di hati, sebagian
jenis obat juga akan dihancurkan atau diolah di hati. ltu sebabnya,
obat yang salah atau makanan yang kurang sehat mudah merusak
hati. Dari hati darah dialirkan kembali ke serambi kanan jantung
dengan membawa serta zat makanan (antara lain glukosafgula
untuk energi) dan obat yang telah lolos dari hati, melalui v.hepatica
yang bermuara pada v.cava inferior.
Sebagian darah dari aorta dialirkan ke limpa (= spleen)yang
letaknya di perut bagian belakang di sudut kin bagian dalam. Di
dalam limpa darah juga mengisi rongga sehingga jika organ ini
pecah perdarahan sukar diatasi. Di dalam limpa diproduksi sel
darah putih yang akan mengisi darah. Limpa terletak tersembunyi
dan aman dari kemungkinan terkena pukulan, tetapi pada penderita
penyakit malaria organ ini bisa membesar sehingga memenuhi
rongga perut.

Rangka manusia disokong oleh struktur seperti ligamen, tendon, otot, dan organ manusia yang lain.

 

Isi kandungan


Sistem rangka manusia

Sejumlah 206 tulang membentuk sistem rangka manusia dewasa. Tulang dinamakan mengikut tempatnya.
2 bahagian sistem rangka manusia iaitu:
  1. Rangka paksi
  2. Rangka apendaj
    • Lengkungan pektoral
    • Lengkungan pelvis
    • Tulang-tulang anggota hadapan
    • Tulang-tulang anggota Belakang

Rangka paksi

Tengkorak

Rangka atau tulang-tulang tengkorak ini melindungi kepala dan organ-organ dalam kepala.
Bahagian-bahagian tengkorak ialah:
  1. Kranium
    • Berfungsi untuk melindungi otak.
    • Mempunyai 8 kepingan tulang yang berasingan bercantum melalui satur(sendi tak bergerak).
  2. Soket mata (atau Orbit)
    • Berfungsi untuk melindungi kedua-dua bebola mata.
  3. Tulang hidung
    • Berfungsi untuk menyokong tisu-tisu hidung yang lembut.
  4. Lubang telinga
    • Berfungsi untuk melindungi bahagian dalam telinga.
  5. Rahang atas (atau Maksila)
    • Berfungsi menyokong barisan gigi atas.
  6. Rahang bawah (atau Mendibel)
    • Berfungsi menyokong barisan gigi bawah.
    • Rahang berkebolehan untuk bergerak, iaitu untuk menguyah makanan dan sebagainya.
  7. Bukaan pada dasar tengkorak
    • Berfungsi untuk menyambung tengkorak dengan turus vertebra.

Turus vertebra

Tulang-tulang vertebra terdiri daripada 33 ruas tulang bersendi. Pada setiap hujungnya terbentuk satu turus yang boleh luntur. Turus vertebra berfungsi untuk melindungi saraf tunjang yang terletak dibahagian tengahnya. Diantara tulang-tulang vertebra, terdapat cakera rawan yang bertindak sebagai kusyen untuk penyerap hentakan(daya) dan mengurangkan geseran semasa pergerakan.
Bahagian-bahagian turus vertebra ialah:
  • 7 vertebra serviks - Bahagian leher
  • 12 vertebra toraks - Bahagian toraks
  • 5 vertebra lumbar - Bahagian pinggang
  • 5 vertebra sakrum - Bahagian punggung
  • 4 vertebra koksiks - Bahagian hujung tulang belakang
Bahagian-bahagian vertebrata
  1. Sentrum
    • Bersifat Pejal dan tegar
    • Memberi sokongan
    • Menentang daya mampatan
  2. Arka
    • Merupakan lengkuk saraf
    • Terletak pada bahagian dorsal sentrum
    • Melindungi saraf tunjang
  3. Salur saraf
    • Merupakan salur rongga kosong
    • Berfungsi sebagai laluan saraf tunjang
  4. Zigapofisis
    • Merupakan muka sendi antara 2 vertebra.
    • Prazigapofisis mengarah ke atas.
    • Postzigapofisis mengarah ke bawah.
  5. Cuaran spina
    • Berfungsi untuk melekatkan otot
  6. Cuaran melintang
    • Berfungsi untuk melekatkan otot

Sangkar rusuk

Sangkar rusuk berfungsi untuk melindungi jantung dan peparu.
Tulang-tulang yang membentuk sangkar rusuk ialah:
  • 12 pasang tulang rusuk bersendi dengan vertebra toraks dan melengkung ke hadapan.
  • 7 pasang tulang rusuk bersendi dengan sternum secara terus.
  • 3 pasang yang lain dihubung secara tidak langsung dengan rawan.
  • 3 pasang tulang rusuk terakhir tergantung bebas dan tidak dihubungkan kepada sternum.

Rangka apendaj

Model rangka manusia
Rangka apendaj bersendi dengan rangka paksi pada bahagian bahu dan punggung.

Lengkungan pektoral

Terdiri daripada 2 tulang iaitu:
  1. Tulang klavikel
    • Berbentuk rod dan melengkung sedikit.
    • Bersendi dengan manubrium pada suatu hujung dan cuaran akromion pada suatu hujung yang lain.
    • Berfungsi untuk mengalirkan daya daripada lengan kepada badan manusia.
  2. Tulang skapula
    • Berbentuk sekeping tulang leper yang berupa segitiga.
    • Membentuk cuaran akromion dan cuaran korakoid yang dianjur daripada spina skapula.
    • Lesung glenoid(bahagian tulang skapula) bersendi dengan kepala tulang humerus anggota hadapan.

Lengkungan pelvis

Terdiri daripada 2 tulang kiri dan kanan yang simetri. Tulang-tulang pada kedua-dua bahagian ini bercantum antara satu sama lain di simfisis pubis pada bahagian ventral. Lengkungan ini terbahagi kepada:
  • Ilium yang bersendi dengan sakrum.
  • Iskium (atau tulang pelana)
  • Pubis (atau tulang ari-ari)

SISTEM OTOT

MELIPUTI ALAT-2 TUBUH, DENGAN JALAN KONTRAKSI (MEMENDEK) DAN RELAKSASI (KEMBALI SEPERTI KEADAAN SEMULA) AKAN MENIMBULKAN PERGERAKAN TUBUH SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN.

FUNGSI OTOT
    2. MELAKSANAKAN BERMACAM-MACAM GERAKANà
    ANGGOTA TUBUH : PERGERAKAN
    JARI-JARI               : UNTUK MEMEGANG
    DIAFRAGMA          : RESPIRASI (PERNAFASAN)
    PHARYNG              : MENELAN MAKANAN
    LIDAH & BIBIR       : MENGGERAKAN MAKANAN DAN VOKALISAS
    1. PROPULSI (DORONGAN) SUBSTANSI DLM BERMACAM-2 SALURAN, MISALNYA: 
    MAKANAN YANG BERJALAN SEPANJANG SALURAN PENCERNAAN; DARAH YANG BERJALAN DI SEPANJANG PEMBULUH DARAH; SEL TELUR YANG BERJALAN DI SEPANJANG SALURAN TELUR (OVIDUCT); SPERMA YANG BERJALAN DI SPANJANG SALURAN MANI
    2. EKSPULSI (PENGELUARAN) SUBSTANSI YANG TERSIMPAN DALAM KANTUNG (VESICA) à EMPEDU, URINE, FESES
    3. REGULASI (PENGATURAN) DIAMETER LUBANG à MENGATUR BESAR KECILNYA PUPIL MATA, PYLORUS LAMBUNG, REKTUM (ANUS)
LANJUTAN JANIS-JENIS OTOT
2. OTOT JANTUNG
BENTUK: tdd beberapa serabut otot yg bercabang & bersatu dg serabut di sebelahnya à anastomosoma atau sinsitium; mempunyai garis gelap dan terang (tdk sejelas pd otot rangka); intinya di tengah (center); pd interval tertentu terdapat keping-keping interkalar (intercalar disc), pd intercalar disc terdapat jaringan Purkinye yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls (kecepatan 4 m/detik)
LOKASI: hanya ada di jantung
INNERVASI: sistem syaraf otonom
AKSI: kontraksi otomatis & ritmis



SIFAT-SIFAT OTOT (global)
1. KONTRAKTILITAS à kemampuan otot untuk mengadakan respon (memendek) bila dirangsang (otot polos 1/6 kali; otot rangka 1/10 kali)

2. EKSTENSIBILITAS = DISTENSIBILITAS à kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada otot tersebut à bila otot rangka diberi beban; uterus berisi fetus

3. ELASTISITAS à kemampuan otot untuk kembali ke bentuk & ukuran semula setelah mengalami ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek)

4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS à kemampuan otot untuk mengadakan respon bila di rangsang

    Sistem Pernafasan Manusia PDF Print E-mail
    Pengetahuan Umum - Manusia dan Kehidupannya
    Image Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sih sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita ? Untuk lebih jelasnya kamu dapat membaca keseluruhan tulisan ini.
    Sistem pernafasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.
    Pada awalnya kita menghirup udara melalui rongga hidung yang kemudian melewati tekak dan pangkal tenggorok kemudian terus ke tenggorokan. Tenggorok bentuknya seperti pipa yang kuat, terletak di depan kerongkongan, melalui leher sampai mencapai rongga dada sebelah atas. Dinding tenggorok diperkuat oleh beberapa cincin rawan yang pada bagian belakangnya terbuka. Dalam rongga dada, tenggorok bercabang dua yaitu tenggorok kanan dan kiri yang masing-masing cabang memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
     Kedua cabang tenggorok tersebut mempunyai ranting-ranting seperti pada pohon. Pada ranting-rantingnya yang terakhir terdapat gelembung-gelembung paru-paru yang amat kecil dan amat tipis dindingnya. Gelembung-gelembung itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Dalam dindingnya mengalir darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler, sehingga mudah terjadi pertukaran gas dari darah ke udara yang terdapat dalam gelembung paru-paru dan sebaliknya. Darah tersebut mengambil zat pembakar (oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida.
    Rongga dada terbagi atas 3 bagian. Di depan dan di tengah agak ke kiri terletak kandung jantung yang menyelubungi seluruh jantung. Di belakang kandung jantung terdapat beberapa alat yaitu tenggorok, kerongkongan dan aorta. Organ pernafasan tersebut terpendam dalam susunan jaringan ikat yang tebal. Bersama kandung jantung organ tadi merupakan suatu sekat yang membagi rongga dada di tengahnya. Sekat itu dinamakan "Sekat Dada". Disebelah kanan dan kirinya terdapat rongga yang dilapisi oleh selaput paru-paru parietal yaitu rongga selaput paru-paru. Rongga ini seluruhnya ditempati oleh paru-paru.
    Image Antara permukaan paru-paru yang juga dilapisi oleh selaput paru-paru visceral dan dinding rongga selaput paru-paru terdapat celah yang sempit yang berisikan sedikit cairan. Sekat dada khususnya jantung tidak terletak tepat ditengah-tengah rongga dada, tetapi agak ke kiri, sehingga menyebabkan paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Isi rongga dada dapat diperbesar berkat pengaruh otot-otot pengangkatan iga-iga, kontraksi sekat rongga badan yang melengkung ke atas. Paru-paru mengikuti perluasan rongga dada maka terhisaplah udara melalui saluran pernapasan yang telah diuraikan di atas. Bila tenaga-tenaga yang melapangkan dada berhenti bekerja, maka kekenyalan dinding dada dan paru-paru menyebabkan penyempitan rongga dada kembali. Pada waktu tersebut iga-iga menurun kembali, sekat rongga badan melengkung lagi ke atas, sehingga kelebihan udara didesak keluar dari paru-paru. Proses tersebut terjadi bila kita menghembuskan nafas (mengeluarkan nafas).
    Dari penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan yaitu pertama, fungsi utama dari adanya sistem pernafasan kita adalah untuk memberikan darah gas oksigen yang nantinya disalurkan keseluruh tubuh. Kedua, ketika kita bernafas maka yang kita hirup adalah gas oksigen (lambang kimianya O2 ) sedangkan gas yang dilepaskan diesbut gas karbondioksida dengan lambang kimianya CO2.

    Sistem Pencernaan Pada Manusia
    DEFINISI
    Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
    - menerima makanan
    - memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
    - menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
    - membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

    Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
    Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

    Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan
    Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
    Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir.
    Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.
    Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
    Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).
    Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
    Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.
    Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
    Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
    Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
    Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
    Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
    Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
    Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
    Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.
    Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
    Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
    Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

    Lambung
    Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.
    Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
    Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
    Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
    Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
    - lendir
    - asam klorida
    - prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
    Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
    Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
    Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
    Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
    Pelepasan asam dirangsang oleh:
    - saraf yang menuju ke lambung
    - gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
    - histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
    Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.
    Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.
    Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
    Usus halus
    Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
    Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus.
    Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
    Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.
    Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
    Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
    Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
    Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.
    Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.
    Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
    Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.
    Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
    Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
    Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus.
    Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
    Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
    Pankreas
    Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
    - Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
    - Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
    Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
    Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus.
    Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
    Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
    Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
    Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
    3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
    - Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
    - Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
    - Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
    Hati
    Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
    Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
    Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
    Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
    Darah diolah dalam 2 cara:
    - Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
    - Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
    Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
    Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.
    Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.
    Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
    Kandung empedu & Saluran empedu
    Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum.
    Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.
    Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.
    Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati.
    Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.
    Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
    Empedu memiliki 2 fungsi penting:
    - Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
    - Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
    Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
    - Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
    - Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
    - Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
    - Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
    - Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
    Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu.
    Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
    Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
    Usus besar
    Usus besar terdiri dari:
    - Kolon asendens (kanan)
    - Kolon transversum
    - Kolon desendens (kiri)
    - Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
    Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
    Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
    Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.
    Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
    Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
    Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
    Rektum & Anus
    Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
    Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
    Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
    Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
    Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.